Nenek di Jambi Diculik dan Dirampok, Ditemukan Menangis dengan Wajah Terluka, Berikut Kronologinya

Teror penculikan ibu ibu kembali muncul di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Para pelaku bahkan tak segan menganiaya korbannya. Saatnya para ibu ibu meningkatkan kewaspadaan. Aksi itu dilakukan dengan menculik korban terlebih dahulu dan membawanya kabur hingga ditinggalkan di jalan. Kali ini menimpa Sutiah (67) warga Bedeng 8, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci. Kejadian berawal pada, Minggu (17/7) korban bersama cucunya pergi ke pasar Bedeng 8.

Sesampainya di pasar, korban membeli beras. Selunjutnya korban meminta cucunya mengantar beras pulang ke rumahnya terlebih dahulu. Beberapa saat kemudian cucunya kembali ke pasar untuk menceput korban. Namun sesampai di pasar kembali, cucunya tidak menemukan korban.

Dan sekira pukul 14.00 wib keluarga korban mendapat informasi bahwa korban sudah berada di Kabupaten Merangin. Ternyata korban telah menjadi korban penculik dan perampokan. Dimana pelaku membawa korban menggunakan mobil dan dibawa ke Kabupaten Merangin.

Berdasarkan pengakuan korban saat ditemukan oleh warga. Bahwa dirinya dibawa oleh dua orang laki laki masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil dirinya disiksa dan perhiasan emas serta uang yang dipakai dan dibawanya diambil pelaku.

Setelah itu pelaku meninggalkannya di jalan di wilayah Kabupaten Merangin. "Saya dipukul dan diminta jangan melapor jika melapor saya akan ditembak. Mereka (pelaku) bawa senjata," kata korban. Korban menuturkan, bahwa 50 emas dan uang lebih kurang Rp 1 juta dibawa kabur pelaku.

"Saya diturunkan di jalan. Emas dan uang saya mereka ambil," tutur korban. Kapolres Kerinci AKBP Satria Yuda Rahadian, melalui Kasatreskrim Polres Kerinci Edi Mardi dikonfirmasi membenarkan bahwa ada salah seorang warga Kerinci menjadi korban perampok dan di buang dijalan. "Nenek tersebut bernama Sutiyah (67) warga bedeng 8 Kayu Aro Kerinci,” kata Kasat Reskrim polres Kerinci seraya mengatakan bahwa Kapolres Kerinci langsung mendatangi korban dan berkoordinasi untuk membuat laporan.

"Tadi sekitar pukul 13.00 WIB, korban telah membuat laporan ke Polres Kerinci,” ujar Kasat Reskrim, Senin (18/7). Kasat Reskrim menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa ibu Sutiyah. “Awalnya nenek Sutiyah bertemu 2 orang yang mencari rumah Anggota Dewan, kebetulan rumah korban berdekatan dengan anggota dewan tersebut. Kemudian kedua pelaku mengajak nenek Sutiyah ke dalam mobil, setiba dalam mobil pelaku langsung menyekap, memukul dan mengancam korban. Para pelaku langsung merampas 2 gelang emas yang nilainya mencapai 110 juta rupiah,” ujar Kasat Reskrim.

Lebih Lanjut Kasatreskrim Polres Kerinci Edi Mardi juga menjelaskan, pihak polres Kerinci sedang melakukan proses penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. “Sudah melakukan proses penyelidikan dan memanggil para saksi," terangnya. Kami juga menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh khususnya ibu ibu yang hendak berpergian jangan memakai yang mencolok sehingga memancing tindakan kriminal.

“Kalau ke kondangan, shalat subuh, balai dan ke pasar usahakan tidak memakai perhiasan yang bisa memancing tindakan kriminal dan untuk selalu berhati hati dalam beraktivitas,” himbaunya. Berdasarkan keterangan Ade, warga Kerinci, bahwa kejadian seperti ini merupakan kejadian yang kesekian kalinya di Kabupaten Kerinci. Terhitung sudah empat kali kejadian serupa menimpa warga Kerinci.

Sebelumnya pada April lalu, seorang ibu asal Betung Kuning, Kecamatan Sitinjau Laut, Kerinci juga menjadi korban perampokan dengan modus yang sama. Dimana korban dibawa masuk mobil dan dianiaya dan perhiasan dirampas dan ditinggalkan di jalan di wilayah Kabupaten Merangin. "Kita sangat berharap, pihak Kepolisian untuk segera menangkap para pelaku, ini sangat meresahkan," ucapnya.

"Kemarin sudah kita datangi tempat kejadian perkara (TKP)," kata Kasat Reskrim Polres Kerinci, Edi Mardi, Selasa (19/7/2022), dilansir Kompas.com . Dikatakannya, korban penculikan telah diarahkan untuk membuat laporan di Polres Kerinci. Penculikan dan perampokan itu bermula pada Minggu (17/7/2022).

Menurut informasi warga, saat itu, korban bersama cucunya pergi ke Pasar Bedeng 8. Setibanya di pasar, korban membeli beras dan meminta cucunya mengantar beras pulang ke rumahnya lebih dulu. Saat cucunya kembali ke pasar, dia tidak menemukan korban.

Sekira pukul 14.00 WIB, keluarga korban mendapat kabar bahwa korban berada di Kabupaten Merangin. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Bedeng 8, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Poniran. "Benar, warga kami sudah dijemput malam tadi ke Merangin, saat ini korban akan kita dampingi untuk melapor ke Polres Kerinci," ujarnya.

Poniran menduga, pelaku menghipnotis korban terlebih dahulu sebelum dibawa ke dalam mobil. "Menurut cerita korban kepada kami, awalnya korban belanja sayur di Pasar Bedeng 8, kemudian dibawa korban ke mobil dan korban ikut saja," jelasnya. Dikutip dari , modus yang dilakukan oleh pelaku adalah dengan berpura pura menanyakan alamat.

Kasat Reskrim Polres Kerinci, Edi Mardi mengatakan, awalnya korban bertemu dengan dua orang yang mencari rumah anggota dewan. Kebetulan, rumah tersebut berdekatan dengan kediaman korban. Kemudian, kedua pelaku mengajak korban untuk masuk ke dalam mobil.

"Setiba dalam mobil, pelaku langsung menyekap, memukul dan mengancam korban. Para pelaku langsung merampas dua gelang emas yang nilainya mencapai Rp 110 juta," kata Edi, Senin (18/7/2022). Saat ini, lanjut Edi, pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. "Sudah melakukan proses penyelidikan dan memanggil para saksi," tuturnya.

Korban mengaku, saat di dalam mobil dirinya disiksa disika oleh dua laki laki. Kemudian, emas serta uang yang dibawanya dirampas oleh pelaku. Setelah itu, pelaku meninggalkannya di jalan wilayah Kabupaten Merangin.

"Saya dipukul dan diminta jangan melapor, jika melapor saya akan ditembak. Mereka bawa senjata," kata korban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Profil Abdulla Yusuf Helal, Calon Striker Anyar Persija Jakarta Jebolan Liga Champions Eropa
Next post Antisipasi Resesi, Pengusaha Siap-siap Atur Ulang Capex dan Perkuat Arus Kas